Tahun pertama dari kuliah teknik elektro itu belum terlalu menarik.  Biasanya mata kuliah semester-semester awal itu di dominasi sama mata kuliah matematika teknik dan fisika teknik. Isinya adalah pendalaman dari konsep kalkulus dan matriks yang sudah pernah dipelajari di SMA. Ditambah pengenalan dasar tentang komponen komponen elektronis: ”pola pola dasar” rangkaian elektronis dan mata kuliah pemrograman.  Walaupun begitu, mata kuliah awal ini sangat penting karena merupakan dasar buat mata kuliah di semester selanjutnya.
Di semester awal, yang lebih menarik itu adalah sesi praktikum/lab. Biasanya di sesi praktikum ini kita bakal pertama kali menyentuh alat semacam osiloskop, solder, dan sebagainya. Biasanya di sesi praktikum ini kita juga bakal dikasih tugas untuk merakit rangkaian elektronis yang tepat guna.
 Kamu nanti bakal merasakan sendiri sensasi-sensasi berikut:
  1. Awalnya kamu cari rangkaian elektronis yang gampang dirakit dan cukup “keren”, dalam kepalamu ada pikiran “ah gini doang, pasti mudah”. Ini adalah tahap optimisme
  2. Kamu baru sadar kalau ga sesederhana itu merakit sirkuit yang kamu mau. Bisa jadi sirkuit itu menggunakan komponen yang mahal, atau membutuhkan keahlian mensolder yang lebih tinggi dari keahlianmu sekarang. Tapi pada akhirnya, kamu berhasil merakitnya. Ini adalah tahap realitas.
  3. Kamu sudah bahagia, tapi ternyata sirkuit yang kamu rakit tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Akhirnya kamu harus ngelab siang dan malam (*alay) dan menggunakan semua alat ukur yang ada untuk mendiagnosa masalahnya. Ini adalah tahap keputus asaan
  4. Akhirnya kamu menyadari akar masalahnya setelah malam malam panjang tanpa tidur. Biasanya ini terjadi karena kita terlalu memperhatikan aspek “teknik” dari merakit sirkuit, sehingga kita melupakan aspek “seni”-nya. Pada akhirnya kamu merasa puas dan pengatahuan elektromu meningkat. Di sinilah kamu bakal sadar tentang serunya mengambil jurusan teknik, yaitu kamu bisa mewujudkan apa yang ada di bayanganmu menjadi barang nyata. Ini… adalah tahap pencerahan B)
Di tahun kedua, mata kuliahmu baru mulai menjadi menarik.
Kalau di tahun sebelumnya kamu baru belajar tentang dasar dasar rangkaian listrik, di tahun kedua akan diajarkan bagaimana menggabungkan konsep-konsep dasar itu untuk merancang sirkuit yang sebenarnya.
Kalau di tahun sebelumnya kamu masih harus ngitung soal matematika pakai tangan, di tahun kedua kamu bakal diajari metode numeris yang membuat kamu bisa menulis program buat menyelesaikan soal matematika tadi secara otomatis.
image
Kalau di tahun sebelumnya kamu baru memprogram komputer, di tahun kedua kamu bakal diajari memprogram mikroprosesor, yaitu komputer kecil yang menjadi otak dari semua produk elektronika modern, mulai dari rice cooker sampai sistem otomatis di mobil.
Bahkan kalau belum puas memprogram mikroprosesor, di tahun ini kamu juga bakal diajari bagaimana caranya membuat mikroprosesormu sendiri.
Nah, ditahun kedua ini juga biasanya mulai ada penjurusan. Yang ga banyak orang tau, sebenarnya engineer-nya elektro itu hadir dalam lima rasa, yaitu:
  1. Ketenagaan, intinya belajar tentang bagaimana tenaga listrik itu dihasilkan dan kemudian di distribusikan ke mereka yang membutuhkan.
  2. Elektronika, orang orang ini mendalami proses perancangan sirkuit ke level yang selanjutnya.
  3. Telekomunikasi, mereka yang belajar tentang hal hal kayak bagaimana cara agar kita bisa bercakap cakap di handphone, atau bagaimana caranya agar kita bisa saling berkirim gambar di internet. 
  4. Kendali, fokus bidang ini adalah membuat alat itu menuruti kemauan kita. Contohnya jika kita ingin agar sebuah robot berjalan ke tempat yang kita mau, bidang ini mempelajari bagaimana perintah yang harus kita berikan ke motor motor di sendi robot tersebut.
  5. Pengolahan isyarat, ini yang kayaknya paling ga umum. Jadi intinya bidang pengolahan isyarat itu adalah mempelajari bagaimana caranya kita menarik dan mengolah informasi dari berbagai macam sinyal.
Setelah tahun kedua ini, setiap mahasiswa elektro  biasanya lebih banyak mengikuti kuliah dari penjurusannya aja. Makanya kadang kadang kita bisa menjumpai anak elektro yang mungkin bisa bicara panjang lebar tentang mesin listrik tapi sama sekali ga paham tentang telekomunikasi, atau sebaliknya.
Kalau saya pribadi dulu mengambil penjurusan pengolahan isyarat. Jadi di tahun ketiga saya lebih banyak belajar tentang cara mengolah sinyal gambar dan suara.  Mulai dari format format yang biasa digunakan di komputer buat menyimpan sinyal sinyal kayak gitu, Kemudian algoritma untuk mengolah gambar dan suara, kayak yang dipakai di Photoshop, ditambah tentang cara untuk membuat jaringan saraf tiruan yang mampu mempelajari berbagai macam sinyal .Tapi entah kenapa sampai sekarang saya belum memahami cara mengolah sinyal-sinyal cinta (#ehh).
Di tahun ketiga dan keempat ini puncak serunya kuliah teknik elektro. Karena kita sudah punya cukup kemampuan buat mencoba meneliti hal yang aneh aneh. Sebagai contoh, saya pernah meneliti cara untuk merekonstruksi benda 3D. Jadi dari beberapa foto benda yang diambil dari beberapa sudut, kita bisa menyusun ulang model 3Dnya di dalam komputer. Saya juga pernah membuat tugas akhir semester untuk membuat algoritma untuk mengurangi kerusakan foto akibat gerakan saat memotret. Ada juga tugas dimana kita membuat format lagu kita sendiri, yang bisa lebih kecil dari mp3… tapi jauuuh lebih hancur suaranya dari pada mp3 :( Sekali lagi, serunya kuliah di teknik itu adalah kita bisa membuat hal-hal yang sebelumnya cuma ada di bayangan kita.
Sayangnya saya tidak bisa berkomentar banyak tentang mata kuliah penjurusan yang lain. Tapi mereka juga membuat penelitian yang keren-keren juga. Sebagai contoh, ada teman saya di ketenagaan yang mempelajari bagaimana caranya agar jaringan listrik itu aman dari gangguan petir dan ada juga yang mencoba membuat becak bertenaga listrik. Di teknik kendali ada teman yang membuat helikopter 4 baling baling (kayak di 3 idiots) , ada juga yang mau membuat dan mengendalikan lengan robot karena terinspirasi oleh ironman (sayangnya dia belum berhasil). Intinya, kalau kamu punya impian untuk membuat barang yang aneh-aneh, kamu ga bakal bosan selama kuliah di teknik elektro.
Kalau sudah lulus, terus ngapain?
Oke, semisal kita udah punya jurusan yang kita anggap paling sesuai untuk mengisi lubang terdalam di hati kita. Langkah selanjutnya adalah menyampaikan niat kita itu ke ortu. Nah, di fase ini, kamu harus siap dihadapkan pada pertanyaan klasik, “kalau kamu masuk situ, kalau udah lulus mau jadi apa?”
Sebenarnya, ortu kamu itu pengin ngeliat apakah jurusan yang kamu pilih itu menjanjikan pekerjaan yang layak.  Jadi, ga ada salahnya kalau kamu juga konkrit aja nyebut kira-kira pekerjaan apa yang bisa memberi penghasilan layak kalau kamu ngambil jurusan itu.
Beberapa alternatif jawaban ke ortu kalau kamu ngambil jurusan teknik elektro:
-          Masuk ke perusahaan migas atau tambang. Biasanya anak elektro ngejar kesini, karena gajinya kalau dihitung dalam juta ada di kisaran dua digit. Sekalipun kamu bukan tipe orang yang ngejar uang, tapi ini adalah jawaban paling ampuh untuk sebagian besar ortu, trust me on this.
-          Hampir semua perusahaan manufaktur butuh engineer. Mulai dari perusahaan kayak P*lytron yang memang menjual alat elektronik, sampai perusahaan kayak W*rd*h yang menjual kosmetik. Biasanya tugas engineer elektro di perusahaan manufaktur berkisar di urusan pembelian dan perawatan alat alat yang digunakan buat manufaktur. Kalau di industri manufaktur yang ada hubungannya dengan elektro, biasanya ada juga engineer khusus yang bertanggung jawab buat memeriksa produk yang dihasilkan dan ada juga yang tugasnya memberikan pertimbangan keteknikan saat menjual produk yang dihasilkan.
-           Masuk jadi management trainee. Jadi istilahnya kamu magang untuk masuk ke jajaran manajemen. Biasanya lowongan semacam ini tidak mensyaratkan jurusan yang sangat spesifik, selama kamu memiliki kemampuan leadership yang bagus.
Kalau kamu tipe yang suka “petualangan”, ada beberapa alternatif karir yang mungkin lebih cocok buat kamu :
-          Menjadi konsultan
-          Bekerja di bidang R&D,
-          Menjadi seorang peneliti
Dan jangan lupa dengan tipe karir yang ga memandang jurusan tapi sangat menjanjikan, seperti menjadi wirausahawan.
Beneran ga sih kalau elektro itu….?
-          Kamu harus jago matematika dan fisika untuk bisa sukses di bidang teknik elektro.
Sayangnya, iya… ada beberapa bidang bidang eksotis di dalam teknik elektro yang membutuhkan pengetahuan matematika dan fisika yang dalam. Tapi kenyataannya, hampir 75% mata kuliah yang kamu butuhkan untuk sukses secara nyata di bidang teknik elektro tidak butuh matematika yang lebih dari yang kamu pelajari selama kuliah.
-          Kamu harus ahli mensolder
Selama belajar di teknik elektro, rangkaian yang saya solder bisa dihitung dengan jari (sendiri, ga harus pinjam jari tetangga)
-          Kamu bisa mati kesetrum selama kuliah
Hmm, tidak juga…  Selain mahasiswa yang mendalami ketenagaan, tegangan tertinggi yang bakal kamu gunakan adalah 30V.
-          Elektro adalah jurusan terbaik di muka bumi.
Hmm, saya sebenarnya ingin bilang iya… Tapi karena kita sudah mengenal satu sama lain selama 15 menit terakhir, saya tidak akan berbohong. Benar, elektro adalah jurusan terbaik, kalau kamu memang penasaran pada bagaimana produk produk elektronik di dunia kita ini bekerja, kalau kamu memang penasaran bagaimana caranya mewujudkan alat keren yang ada di dalam bayangan kepalamu selama ini. Tapi kalau memang punya passion di bidang yang lain, maka lebih baik kamu menginvestasikan masa mudamu di bidang yang memang merupakan passionmu.